26/08/21

Kepolisian Gelar Vaksin Gratis di Beberapa Desa di Kabupaten Malang


Malang –
Sesuai tema Hari Ulang Tahu Bhayangkara ke 75 Tahun, “Transformasi Polri Yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 Untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju”, Polres disejumlah daerah masih terus membuka Gerai Vaksin Presisi Bhayangkara untuk mempercepat penanganan Covid-19.

Begitu juga dengan Polres Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menggelar Vaksin Presisi Gratis di desa-desa diwilayah Kabupaten Malang. Hari ini Kamis (26/8/2021) Gerai Vaksin Presisi Bhayangkara di buka di Balai Desa Wonoagung, Kecamatan Kasembon.

Antusiasme masyarakat Desa Wonoagung patut diacungi jempol, mereka rela antri berjam-jam untuk bisa mengikuti Vaksin. Jika pada Vaksin sebelumnya hanya diprioritaskan untuk masyarakat yang sudah usia lanjut dan untuk petugas pelayanan publik, kali ini 250 dosis Vaksin Sinovac disiapkan untuk masyarakat Desa Wonoagung secara umum, artinya semua boleh mengikuti Vaksin.

Walaupun Gerai Vaksin Presisi ini hanya untuk masyarakat Desa Wonoagung, tetapi ternyata ada beberapa orang dari Kecamatan lain yang mendaftarkan diri untuk ikut Vaksin, karena di Desanya belum ada pelaksanaan Vaksin. Mereka rela menunggu selesainya jatah Vaksin masyarakat Desa Wonoagung, agar bisa mengikuti Vaksin. “Harus menunggu yang lebih berhak selesai dulu, baru kalau masih ada sisa Vaksin, kita boleh ikut” ungkap salah seorang peserta dari luar Kecamatan tersebut. “Gak papa mas, yang penting bisa Vaksin” tambahnya.

Salah seorang petugas kepolisian yang kami temui dilokasi mengatakan bahwa minggu depan akan dibuka lagi Gerai Vaksin Presisi Bhayangkara ini di Kecamatan Ngantang, tepatnya di Desa Tulungrejo. Untuk tanggal pelaksanaannya nanti akan diumumkan melalui Kepala Desa masing-masing. “Sekitar 250 dosis Vaksin disiapkan untuk desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang” kata petugas tersebut. “Bagi yang hari ini tidak kebagian jatah Vaksin, silahkan mendaftar yang di Ngantang” tambahnya.

Sampai Gerai Vaksin Presisi ini ditutup pada pukul 12 siang, 239 orang mendaftarakan diri mengikuti Vaksin, dan 8 orang diantaranya tidak bisa ikut Vaksin karena kondisi kesehatannya kurang memenuhi syarat. Sehingga total Vaksin kali ini adalah sebanyak 231 orang.(DD)

Relawam DT Peduli Survei Lokasi Renvana Pembuatan JEMBATAN PEDULI NEGERI Di Desa Cepoko, Berbek, Nganjuk

Malang – Belum hilang rasa lelah, belum terobati capeknya, bahkan belum sempat pulang untuk ketemu keluarga yang menunggu dirumah setelah ditinggal sekitar 1 (satu) bulan. Tim Relawan dari DT Peduli (Daarul Tauhid) langsung menuju ke lokasi yang sangat membutuhkan jembatan untuk menyeberangi Sungai Kuncir di Desa Cepoko, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Seperti berita yang sempat dimuat dibeberapa media lokal beberapa waktu yang lalu, bahwa di Desa Cepoko, Kec Berbek, Kab Nganjuk ada 2 (dua) Dukuh/Dusun yang terputus oleh sungai dan tidak ada jembatan penghubung, yaitu Dukuh Bayeman dengan Dukuh Tahunan. Masyarakat Dukuh Tahunan harus menyeberangi sungai dengan susah payah ketika harus Sholat Jum’at ke Dukuh Bayeman. Bukan hanya itu, mereka juga harus memikul keranda mayat dengan menyeberangi sungai tersebut jika akan memakamkan jenasah warga yang meninggal dunia.

Berita tentang kondisi ini sampai juga ke teman-teman relawan DT Peduli cabang Surabaya, sehingga dimasukkan menjadi rencana program Jembatan Peduli Negeri berikutnya. Ketika rencana ini sedang dalam pembahasan, ternyata bertepatan dengan kepulangan Tim Jembatan Peduli Negeri dari Samarinda, Kalimantan Selatan setelah menyelesaikan program yang sama yaitu Jembatan Peduli Negeri disana.

Tanpa menunggu lama-lama, rencana ini langsung disampaikan kepada relawan yang dalam perjalanan pulang dari Kalimantan menuju ke Jawa Barat, yang kebetulan rencananya menyeberang ke Tanjung Perak, Surabaya.

“Jangan pernah lelah untuk berbuat baik”, rupanya semangat ini masih tetap melekat dijiwa teman-teman relawan, ini dibuktikan dengan mengabulkan permintaan dari Relawan DT Peduli Surabaya untuk mampir ke Nganjuk, melakukan survey lokasi yang sangat membutuhkan jembatan penghubung antar 2 (dua) dukuh/dusun tersebut.

Sabtu ( 21/8/2021) malam, sekitar pukul 22:00 WIB, kabar rencana survei lokasi di Nganjuk ini disampaikan juga kepada kami (penulis) yang kebetulan juga relawan kebencanaan dan sering bersinergi dengan Tim Relawan yang sedang dalam perjalan dari Kalimantan tersebut, di beberapa lokasi bencana alam di Indonesia. Tanpa pikir panjang kamipun menyanggupi untuk menemani survei besuk pagi, sekaligus ajang temu kangen diantara kami para relawan.

Minggu (22/8/2021) pukul 10:15 WIB rombongan Relawan DT Peduli  yang berjumlah 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari 5 (lima) orang yang dari Kalimantan menuju Jawa Barat, ditambah 5 (lima) orang dari Kantor Cabang Surabaya, sampai dilokasi Balai Desa Cepoko. Tidak menunggu lama-lama, kami yang sudah menunggu dilokasi dari pukul 09:30 WIB langsung menghubungi Kepala Desa Cepoko, untuk menyampikan rencana-rencana tersebut. Bapak Kholid Iskandar sebagai Kepala Desa sangat terkejut dan sekaligus senang mendengarkan rencana yang disampaikan oleh Kepala Bagian Program DT Peduli Cabang Surabaya, Bayu. “Kok tidak ada pemberitahuan sebelumnya pak...” ujar Pak Kholid. “Kami sangat senang dan sekaligus kaget...” lanjutnya. “karena sudah beberapa kali kami ajukan ke pemerintah dan sudah beberapa kali disurvei, tapi belum direalisasi” tambahnya.

Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu warga yang kami temui dipinggir sungai, “sudah sekitar 20 tahun lebih jembatan disini rusak, terakhir ada sekitar tahun 1995, itupun jembatan bambu” ujarnya, “mudah-mudahan bisa direalisasikan ya pak...” tambah warga tersebut penuh harap.

Sekitar 2 jam Tim Relawan DT Peduli ditemani Kepala Desa Cepoko dan beberapa warga melakukan pengecekan dibantaran sungai, menyeberangi sungai ke Dukuh sebelah dan juga menerbangkan Drone untuk mengecek kondisi sekaligus mengukur lebar sungai. Setelah dirasa cukup data terkumpul, tim kembali ke Balai Desa Cepoko untuk sedikit membahas hasil survei dan kemungkinan-kemungkinan realisasi jembatan bersama Kepala Desa dan beberapa perangkat desa yang sudah menunggu di Balai Desa dan sudah menyiapkan Kopi Panas. Perlu diketahui bahwa jarak Balai Desa dan Kantor Desa Cepoko dengan sungai tempat penyeberangan yang disurvei tadi hanya sekitar 500 meter.

“Mudah-mudahan bisa segera dibuatkan jembatan ya pak...” ujar salah satu perangkat desa yang tidak mau disebut namanya, sambil menyeruput kopi. “Inshaallah... mudah-mudahan pak” jawab Kang I’ip, salah satu relawan DT Peduli yang juga komandan lapangan Jembatan Peduli Negeri yang asli orang Sunda, Bandung, Jawa Barat dan punya nama lengkap Saeful tersebut. “Aamiin...” kompak semua menjawab seolah dikomando. “Tergantung menunggu keputusan Mas Bayu...” tambah Kang I’ip, sambil menengok ke Mas Bayu selaku bagian program DT Peduli Cabang Surabaya.

“Kami susun Rencana Anggaran dulu” kata Mas Bayu, “kami juga sangat berharap jembatan ini segera bisa kami kerjakan” tegasnya.

Obrolan diakhiri dengan makan siang bersama diwarung pinggir sawah yang berjarak sekitar 1 km dari Balai Desa Cepoko. “Mohon ma’af disini adanya cuman warung begini...” kata Pak Kholid, disela-sela kami menikmati Nasi Lodeh lauk Tahu dan Telur Ceplok. “Sambelnya kurang nih...” celetuk Kang I’ip yang asli Sunda dan terkenal suka sambel pedas dan lalapan.

“Hati-hati kang... salam buat temen-temen di Bandung” kata-kata penutup yang kami (penulis) teriakan ke Kang I’ip dan kawan-kawan yang memang sudah sangat akrab dengan kami. “Siap... CERIAKAN” jawaban khas Kang I’ip yang sering sekali dan selalu terlontar dari mulutnya maupun postingannya di Media Sosial.

Sambil kami melambaikan tangan dengan penuh harap Jembatan Peduli Negeri sepanjang kurang lebih 70 meter tersebut bisa terealisasi. Aamiin. (DD)



07/11/11

CARA HIDUP SEDERHANA


Urusan uang memang membuat orang jadi sakit kepala. Namun, daripada terus-menerus memikirkan bagaimana cara mendapatkan lebih banyak uang, cobalah untuk berpikir bagaimana agar hidup lebih irit. Seperti yang selalu dikatakan pakar keuangan, gaya hidup harus mengikuti kondisi keuangan Anda, bukan sebaliknya. Banyak hal yang bisa Anda hemat, tetapi Anda tetap dapat menikmati hidup. Berikut contohnya:

1. Terapkan gaya hidup sehat. Apa hubungannya hidup sehat dengan kondisi keuangan? Jija Anda sehat, tentu Anda tidak membutuhkan biaya pengobatan atau perawatan jika sewaktu-waktu kena penyakit berat. Karena itu, sebelum kebiasaan begadang, merokok, atau pola makan yang buruk menumpuk jadi penyakit di tubuh Anda, rawat diri Anda baik-baik. Makanlah dengan gizi seimbang, konsumsi multivitamin, minum banyak air putih, latihan secara

02/04/11

SEJARAH CELANA JEANS & SAKU KECILNYA

Bernama Levi Straus,seorang pemuda berumur 20 tahunan berasal dari Bavaria,Eropa.Dialah orang yang pertama kali yang mempopulerkan celana Jeans di Amerika sekitar tahun 1850-an.Pemuda yang sering dipanggil Levi ini berprofesi sebagai penjual pakaian di San Fancisco,Amerika.

Suatu hari di saat Amerika mengalami demam emas,para pekerja penambang emas di sana ingin membeli kain dagangan Levi.Tapi karena kain dagangan Levi habis terjual,para penambang emas meminta Levi untuk membuatkan celana dari tenda yang biasa digunakan Levi untuk berteduh.Kemudian Levi pun memotong tenda dari kain kanvas untuk dijadikan beberapa potong celana,dan menjualnya kepada para penambang emas.Karena hasil yang memuaskan,akhirnya celana buatan Levi menjadi populer di kalangan penambang emas,dan dinobatkan menjadi celana resmi penambang emas di Amerika.

09/06/10

ARTI NAMA

DEREK DZAKIR CADUDASA ini nama panjang anak pertama gw, yang arti per kalimatnya : DEREK adl penguasa rakyat yang adil, DZAKIR adl mempunyai daya ingat yang kuat, CADUDASA adl cemerlang, jadi arti secara keseluruhan kurang lebih adalah anak yang sholeh,berbakti kepada kedua orang tua, ta'at kepada agama dan berguna bagi nusa dan bangsa serta tidak pernah kekurangan suatu apapun ... amiiiiiiinnnn..... yaaa itu sih harapan dan do'a gw sebagai orang tua..... yang lain gak boleh iri hehehe....